efek bintang

Minggu, 11 September 2011
Hingar bingar industri musik indonesia saat ini, tentu merupakan sebuah perkembangan yang bagus untuk kelangsungan dan eksistensi musik-musik karya anak negeri sendiri, yang merupakan akar budaya sebuah bangsa. ditengah kesulitan ekonomi saat ini, musik adalah hiburan paling murah yang bisa menyejukan hati dan relaksasi bagi kita.
Musik indonesia mulai bergairah dengan banyak bermunculannya Band/penyanyi sejak era 80-an akhir, 90-an, hingga 2000-an sekarang ini. tak seperti di era 70-an yang yang hanya didominasi nama-nama seperti Koes plus, Panbers, The Mercy’s, setelah itu sangat banyak band/penyanyi yang muncul, bertahan, dan eksis hingga menjadi super band ataupun Diva.
Di era 80-an siapa yang tak kenal sosok penyanyi yang sangat fenomenal seperti Iwan Fals, Ebiet G Ade, Chrisye, atau Vina panduwinata, yang lagu-lagunya hampir tak ada orang yang tak mengenalnya. hingga kini lagu-lagu mereka tetap dikenang dan tak sedikit yang jadi “influence” bagi band/penyanyi saat ini.
Di era 90-an trend-nya berbeda. karena yang muncul ke permukaaan adalah musisi muda dengan format nge-Band. saking banyaknya band-band bermunculan saat itu, mungkin penyanyi solo yang juga hebat saat itu seperti Nicky Astria, tenggelam oleh nama-nama besar seperti Slank, Dewa 19, Gigi, dll. saat itu, band-band adalah penguasa tahta industri musik indonesia.
Di era 200-an saat ini, Band-band masih merajai lagu-lagu yang hits di tengah masyarakat. mulai dari radio, tv, internet, hingga pusat-pusat keramaian seperti mall, selalu terdengar lagu-lagu yang sedang hits baik sengaja maupun tidak sengaja kita mendengarkannya.
Perbedaan yang cukup mencolok antara band-band era 2000-an dengan era-era sebelumnya, adalah golongan penikmata musik nya itu sendiri. seperti misalkan band-band era 90-an yang mayoritas musiknya masih ter-influence musik-musik hardrock ’70 atau ’80-an yang full skill. dan penikmatnya bisa dikatakan hanya anak-anak muda hingga dewasa yang menyenagi jenis musik seperti itu. band-band di era 2000-an musiknya kebanyakan lebih easy listening dan minimalis. maka tak heran kalau kebanyakan anak-anak umur 5 tahun bisa sangat hafal dengan lagu-lagu semisal Peterpan, Ungu, Radja, atau Nidji.
Mungkin juga, anak-anak jaman sekarang bisa lebih hafal lagu-lagu Peterpan, Ungu, atau Nidji, daripada lagu-lagu yang yang semestinya ada khusus buat anak seusianya. tapi, masalahnya sudah “nyaris” tidak ada lagi penyanyi cilik seperti tahun 80-an atau 90-an seperti Joshua, Bondan Prakoso, atau Trio Kwek Kwek, yang sangat digandrungi anak-anak kala itu.
Setiap jaman pasti berbeda. dari berbagai hal pasti berbeda pula. jadi, semua itu relatif. tidak ada yang bisa mengklaim bahwa musik di era 80, 90, atau 2000-an lebih baik daripada yang lain. bukan hal yang patut di perdebatkan dan di bandingkan. dari setiap era, pasti muncul 1 atau 2 band/penyanyi yang akan menjadi legenda musik indonesia.
Jayalah musik indonesia…

0 komentar:

Posting Komentar